JENEPONTO, SULSEL - Intensitas curah hujan yang kurang bersahabat beberapa hari ini di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel) menyebabkan sejumlah fasilitas umum berpotensi membahayakan bagi pengguna jalan.
Seperti, jalan penghubung antar Desa Balumbungan, Desa Karelayu dan Desa Bangkalaloe. Dapat diketahui ketiga desa tersebut merupakan wilayah Kecamatan Tamalatea dan Bontoramba.
Informasi yang dihimpun Indonesiasatu.co.id, Sabtu (26/2/2022) kondisi jalan beton saat ini yang merupakan satu-satunya akses penghubung dari ketiga desa tersebut nyaris roboh/runtuh. Dan terdapat juga tiang telephone menjulang runtuh ke jalan.
Salah seorang warga, Syamsuddin, mengatakan bahwa kondisi jalan beton saat ini cukup berpontensi membahayakan bagi pengguna jalan, baik terhadap pengendara roda dua maupun roda empat.
Bagaimana tidak? kata Syamsuddin sejak jalan beton ini dibangun dinas terkait diduga tidak pernah melakukan peninjauan di lapangan. Parahnya lagi, sejak jalan beton ini dimanfaatkan oleh masyarakat pihak pelaksana kegiatan tidak pernah melakukan perbaikan talud sebagai penahan longsor.
"Jadi tanahnya habis terkikis dibawa banjir karena tidak ada taludnya. Itu betonnya tak gantung mi, apalgi betonnya tipis tidak lama itu beton roboh, " ungkapnya.
"Dulu kan taludnya hancur dihantam banjir beberapa waktu lalu, ditambah lagi banjir yang kemarin makanya semakin parah, " sambungnya Sabtu (26/2/222).
Menurut Syamsuddin, jika jalan penghubung ditiga desa tersebut dibiarkan begitu saja maka bisa mengancam jiwa bagi pengguna jalan. Olehnya itu, Syamsuddin berharap kepada dinas terkait agar melakukan peninjauan langsung di lapangan sebelum ada korban jiwa.
Jalan penghubung di tiga desa ini merupakan akses utama bagi warga "Jadi saya berharap dinas terkait serius menangani hal ini sebelum terjadi hal hal yang tidak kita inginkan bersama" harapnya.
Penulis: Syamsir
Editor: Cq