Dugaan Pungli Pendataan Sertifikat Prona, Syarifuddin: Mantan Lurah Bontotangnga Saya Kasih Juga Uang

    Dugaan Pungli Pendataan Sertifikat Prona, Syarifuddin: Mantan Lurah Bontotangnga Saya Kasih Juga Uang
    Syarifuddin menyebut Mantan Lurah Bontotangnga Diduga Juga Terima Uang Pungli Terkait Pendataan Prona.

    JENEPONTO, - SULSEL, - Mantan Kepala Kelurahan Bontotangnga, Subaedah diduga terima uang Rp1.500.000, (Satu juta lima ratus ribu rupiah) terkait pendataan pengukuran tanah sertifikat Proyek Nasional Agraria (Prona) 2019 lalu.

    Hal itu dikatakan Syarifuddin saat ditemuai awak media di rumah ke diamannya, Jumat (12/5/2023).

    Syarifuddin mengaku telah memberi uang kepada mantan Lurah Bontotangnga Subaedah sebesar yang disebutkannya. Uang Rp.1, 5 juta itu diterima Subaedah di katornya.

    "Na bilang sama saya masa tidak nukasihka na saya ini Lurahmu. Jadi saya kasih juga satu juta lima ratus ribu, " ujarnya sesaat lalu.

    Menurut Syarifuddin bahwa uang tersebut hasil pungutan dari warga sewaktu dirinya melakukan pendataan sertifikasi prona 2019 lalu.

    Kala itu, Syarfuddin mengaku diarahkan oleh salah seorang pegawai Kelurahan Bontotangnga Mursalim Kr. Sese untuk menyampaikan ke warga perihal pendataan sertifikat prona.

    "Itu hari Kr. Sese menyampaikan ke saya nabilang ada pendataan prona sertifikat gratis sempat ada yang mau keluarga ta cuma ada pa'poso-posona untuk beli rokok, air minum dan makan, Jadi saya tanya berapa itu Karaeng, na bilangmi Kr. Sese 150 ribu, " ucap Syarifuddin menirunya.

    Singkat cerita, kata Syarifuddin bahwa uang terkumpul pada saat itu sebesar Rp2.500.000, (Dua juta lima ratus ribu rupiah).

    "Jadi saya kasih Kr. Sese 1 juta dan Mantan Ibu Lurah Bontotangnga Subaedah Rp1, 5 juta" jelas Syarifuddin.

    Dikonfirmasi, Mantan Kepala Kelurahan Bontotangnga, Subaeda sotak kaget atas tudingan yang dialamatkan Syarifuddin kepadanya. 

    "Astaghfirullah, kasih ketemuka itu Syarifuddin, menghadap kemana dia na bilang saya penah dikasih uang, " bantah Subaeda kepada Indonesiasatu.co.id melalui via telepon, Sabtu (13/5/2023).

    "Saya tidak pernah menerima uang dari Syarifuddin. Saya berani sumpah demi Allah, kasih ketemuka itu Syarifuddin, " bantahnya lagi.

    Subaeda bilang jangan sampai dia (Syarifuddin) yang calog-calog baru pihak Kelurahan yang dilibatkan.

    Lagian kata Subaedah tidak mengenal Syarifuddin. Sebab, yang mendata tanah pada saat itu masing-masing Kepala Lingkungan.

    "Saya tidak kenal siapa itu Syarifuddin. Syarifuddin bukan kepala Lingkungan, tapi setelah saya telusuri ternyata dia keluarga Pammajengang juga, " katanya.

    Dijelaskan Subaedah, pada 2019 lalu semua Kepala Lingkungan diundang ke kantor Lurah Bontotangnga
    untuk mendengarkan arahan dari Badan Pertahanan Nasional (BPN) Kabupaten Jeneponto terkait pendataan tanah. Bukan pendataan sertifikat prona.

    "Jadi 2019 itu memang ada pendataan tanah. Artinya, yang tidak memiliki surat-surat keterangan tanah itu yang dimasukkan termasuk PBBnya sebagai persyaratan, " ujarnya.

    Yang membingungkannya lagi ungkap Subaedah, awalnya Syarifuddin menyebut di media uang Rp10 juta. Ini dia bilang lagi Rp2, 5 juta.

    Seingat Subaedah, waktu itu sudah mengundurkan diri selaku Kepala Kelurahan Bontotangnga dan pendataan masih berlanjut.

    "Jangan sampai Syarifuddin yang terima uang baru kita ini mau dilibatkan karena desakan dari keluarganya, " jelasnya.

    Penulis: Syamsir.

    jeneponto sulsel
    Syamsir, HR

    Syamsir, HR

    Artikel Sebelumnya

    Dugaan Pungli Sertifikat Prona, Oknum ASN...

    Artikel Berikutnya

    Mantan Lurah Bontotangnga Bantah Tudingan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Kasad Dampingi Menhan RI Kunjungi SMA Taruna Nusantara dan PT Pindad
    Danlanud Sultan Hasanuddin Laksanakan Audiensi Dengan Pangdam XIV/Hasanuddin
    Danlanud Sultan Hasanuddin Olahraga Bersama Ribuan Prajuritnya
    Atase Pertahanan Republik Indonesia Melaksanakan Kunjungan ke Pabrik Chaiseri Metal and Rubber Co., Ltd
    Aktivis Arak Nusantara Desak Kejari Jeneponto Segera Panggil dan Periksa Kabid Aset Terkait Randis yang Belum Dikembalikan
    Peduli, Kapolres Jeneponto Naik Trail Sasar Desa Terpencil Bawa Bantuan untuk Siswa-Siswi SD di Gunung Silanu
    Gelar Rakor Evaluasi Anggaran 2024 dan Rencana Kerja 2025, Plt Kadis P2KB Jeneponto Programkan Ini
    Mantan Lurah Bontotangnga Bantah Tudingan Syarifuddin Terkait Dugaan Pungli Pendataan Sertifikat Prona
    Mantan Kades Bonto Rappo dan Masyarakat Apresiasi Tindakan Tegas Polres Jeneponto Terhadap Pelaku Pencurian Kendaraan
    Tim Hukum PASMI Resmi Laporkan Bawaslu Jeneponto dan Bawaslu Sulsel ke DKPP, Ini Dugaan Pelanggarannya
    Ditangan Kapolres AKBP Widi Setiawan Tindak Pidana Kriminal di Jeneponto Alami Penurunan Akhir 2024
    Aktivis Arak Nusantara Desak Kejari Jeneponto Segera Panggil dan Periksa Kabid Aset Terkait Randis yang Belum Dikembalikan
    Gelar Rakor Evaluasi Anggaran 2024 dan Rencana Kerja 2025, Plt Kadis P2KB Jeneponto Programkan Ini
    Selain Dampingi Penyerahan Bantuan CPP, Kadinsos Jeneponto Juga Gelar Sosialisasi BPJS di Desa Bontorappo
    Bagi Anda yang Sibuk Kerja Tak Usah Repot, Laundry G & G Hadir di Jeneponto Gratis Antar Jemput
    Update, Progres TMMD Kodim 1425 Jeneponto yang ke-116, Capaiannya Segini
    Hari Kedua Operasi Ketupat Lipu, Poliklinik Polres Jeneponto Lakukan Pengecekan Kesehatan Gratis
    Petani Garam Protes Oknum BPBD Jeneponto Diduga Mainkan Anggaran Pengadaan Bantuan Mesin Pompa Air
    Dukung Pemerintah Membangun Daerah, Program TMMD Kodim 1425 Jeneponto Jawab Impian Warga

    Ikuti Kami